Guangzhou- Zhaoqing City- Dongguan- Guangdong- Guangzhou- Jinan- Zibo- Shanghai
This is my trip (10 days in China) (18-27 September 2011)
Pertama, di Bandara Soekarno Hatta pukul 06.30 (18 September 2011) take off masih jam 09.00
“Santailah,,masih jam segini, nyari Bu Irda dulu aah..” (rekan auditor yang sama-sama berangkat ke China). Pokoknya prinsipku waktu itu “DONT MAKE ANY MISTAKES...” Haha maklum penerbangan luar negeri pertama. Biasanya sih aku membuat suatu kehebohan atau apalah yang memalukan untuk suatu urusan yang baru (awalnya sih memang aman, tentram dan terkendali, tapi kejadiannya justru di China sana, wkwkwk). Dengan gaya cool ku, lebih tepatnya sok cool, aku berjalan disepanjang koridor bandara melintasi gate-gate yang sebenernya juga aku gak tau bakal masuk di dari gate berapa (wkwkwk sok pede dulu lah).. Alhamdulillah gak berapa lama, Bu Irda telpon dan bertemulah kita.. isi energi dulu (sarapan) baru check in...
Nah saat saat antri check in.. ada seorang akhwat dengan jilbab rapi menghampiriku. Sebelumnya kita memang sudah pernah berpapasan di koridor saat aku lagi nyariin Bu Irda (saat bergaya cool itu), kita hanya berbalas senyum saja. Tapi kali ini si mbak ini menghampiriku, dan langsung menyodorkan satu pertanyaan yang membuat jantungku tak berhenti berdegup (ya iyalah..) pertanyaan tanpa basa basi yang keluar dari mulut si mbak kepadaku adalah: “Dari IPB ya?” dalam hatiku: gubrakkk.. jauh2 kesini kenapa bisa ketebak dari IPB. Dengan agak canggung dan mata berkedip-kedip karena masih agak syokk, aku pun mengangguk-angguk dan menjawab: “Lho kok tau?” Lalu si mbak memperkenalkan diri, ternyata sama juga dari IPB tapi angkatannya agak jauh siih, beliau angkatan 40 dan beliau sekarang sedang ambil master di Taiwan. Dan tanpa panjang lebar alias langsung tembak tepat sasaran si mbak menanyakan alamat emailku dan mencatatnya di kertas yang asal-asalan dia robek (untung bukan tiketnya yang dirobek). Saat aku tanya: “Buat apa mbak?” Katanya: “Buat koordinasi ngaji” (Waw subhnallah, bakal jadi koordinasi ngaji internasional nih pikirku heheh..). Tapi sayang kata si mbak di Shanghai mungkin tidak ada peluangnya, kecuali kalo aku di Guangzhou (disana banyak muslimnya),namun cepat-cepat kuklarifikasi ke si mbak kalo aku cuma 10 hari disana dan dalam rangka audit (jadi pindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain). Meskipun untuk masa yang akan datang mungkin aku juga akan menetap di Shanghai, jadi biarlah alamat emailku disimpan supaya jadi dokumentasi dan jadi garis koordinasi baru jika aku benar-benar akan menetap beberapa waktu di Shanghai... Wallahu’alam.
Yang masih mambuatku sampai sekarang terkagum-kagum adalah si mbak itu langsung nebak aku dari IPB, weww... emang di keningku ada tempelannya ya? Yang gambarnya "LOGO IPB”..wkwkw... Seru-Seru... :D
This is my trip (10 days in China) (18-27 September 2011)
Pertama, di Bandara Soekarno Hatta pukul 06.30 (18 September 2011) take off masih jam 09.00
“Santailah,,masih jam segini, nyari Bu Irda dulu aah..” (rekan auditor yang sama-sama berangkat ke China). Pokoknya prinsipku waktu itu “DONT MAKE ANY MISTAKES...” Haha maklum penerbangan luar negeri pertama. Biasanya sih aku membuat suatu kehebohan atau apalah yang memalukan untuk suatu urusan yang baru (awalnya sih memang aman, tentram dan terkendali, tapi kejadiannya justru di China sana, wkwkwk). Dengan gaya cool ku, lebih tepatnya sok cool, aku berjalan disepanjang koridor bandara melintasi gate-gate yang sebenernya juga aku gak tau bakal masuk di dari gate berapa (wkwkwk sok pede dulu lah).. Alhamdulillah gak berapa lama, Bu Irda telpon dan bertemulah kita.. isi energi dulu (sarapan) baru check in...
Nah saat saat antri check in.. ada seorang akhwat dengan jilbab rapi menghampiriku. Sebelumnya kita memang sudah pernah berpapasan di koridor saat aku lagi nyariin Bu Irda (saat bergaya cool itu), kita hanya berbalas senyum saja. Tapi kali ini si mbak ini menghampiriku, dan langsung menyodorkan satu pertanyaan yang membuat jantungku tak berhenti berdegup (ya iyalah..) pertanyaan tanpa basa basi yang keluar dari mulut si mbak kepadaku adalah: “Dari IPB ya?” dalam hatiku: gubrakkk.. jauh2 kesini kenapa bisa ketebak dari IPB. Dengan agak canggung dan mata berkedip-kedip karena masih agak syokk, aku pun mengangguk-angguk dan menjawab: “Lho kok tau?” Lalu si mbak memperkenalkan diri, ternyata sama juga dari IPB tapi angkatannya agak jauh siih, beliau angkatan 40 dan beliau sekarang sedang ambil master di Taiwan. Dan tanpa panjang lebar alias langsung tembak tepat sasaran si mbak menanyakan alamat emailku dan mencatatnya di kertas yang asal-asalan dia robek (untung bukan tiketnya yang dirobek). Saat aku tanya: “Buat apa mbak?” Katanya: “Buat koordinasi ngaji” (Waw subhnallah, bakal jadi koordinasi ngaji internasional nih pikirku heheh..). Tapi sayang kata si mbak di Shanghai mungkin tidak ada peluangnya, kecuali kalo aku di Guangzhou (disana banyak muslimnya),namun cepat-cepat kuklarifikasi ke si mbak kalo aku cuma 10 hari disana dan dalam rangka audit (jadi pindah-pindah dari satu kota ke kota yang lain). Meskipun untuk masa yang akan datang mungkin aku juga akan menetap di Shanghai, jadi biarlah alamat emailku disimpan supaya jadi dokumentasi dan jadi garis koordinasi baru jika aku benar-benar akan menetap beberapa waktu di Shanghai... Wallahu’alam.
Yang masih mambuatku sampai sekarang terkagum-kagum adalah si mbak itu langsung nebak aku dari IPB, weww... emang di keningku ada tempelannya ya? Yang gambarnya "LOGO IPB”..wkwkw... Seru-Seru... :D
