Sabtu, 26 Desember 2009

Bukan Ubun dan Bukan Kaki, Tapi Rusuk Kiri...

" Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita." (HR Al Bukhari, dari Abu Hurairah)

Jangan su'udzan pada hadist ini, saudariku. Ia tak pernah bermakna engkau penuh kekurangan sehingga selalu perlu diwasiati dengan kebaikan. Bukan. Adalah hak bagi setiap yang bernafas untuk mendapat wasiat kebaikan. bukankah kerugian justru Allah letakkan dengan sumpah bagi manusia yang tidak beriman, tidak beramal shalih dan tidak saling berwasiat dengan al haq dan kesabaran?

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Dan mereka yang saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dalam kesabaran." (Al Ashr 1-3)

Melalui hadist ini, Islam mengangkat kaum wanita dari peminggiran peran, fungsi, dan posisi. Ia tuntun kaum wanita dari dapur dan ranjang jahiliah menuju perpustakaan alam semesta yang penuh ayat-ayat keagunganNya. Ia sapa mereka yang dulu hanya bisa membisu dan menuli di sudut kelmbu kegelapan. Ia ajak mereka memfungsikan telinga, penglihatan, dan akalnya untuk mewawas berbagai wacana keshalihan. Ia dudukkan mereka sejajar dengn pria untuk berdiskusi, saling mengingatkan, saling memberi wasiat tentang kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang.

Bukan dari tulang ubun ia diciptakan
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak

Tetapi dari tulang rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi


Subhanallah indah ya...syair di atas? Mendengarnya, badan jadi terasa ringan dan nyaris terbang..... ^^


(dikutip dari buku Agar Bidadari Cemburu Padamu karya Salim A. Fillah hal 5-7)

Rabu, 23 Desember 2009

Sudah 4 Bulan Berlalu

Tidak terasa sudah 4 bulan berlalu setelah aku menyelesaikan PL ku...
4 bulan juga blog ini tidak pernah dientri lagi..entahlah memang hanya sempet dientri kalau pas pulang atau karena kalau di bogor males nulis, mungkin sebabnya ada di salah satunya...

Selama 4 bulan itu pun sudah bayak sekali kejadian yang menghiasi episode hidup dari bulan Agustus sampai Desember 2009 ini...
Dimulai dari tugas kuliah semester 7 yang merupakan puncak kepadatan tugas kelompok di TIN (jadi semester-semester sebelumnya belum ada apa-apanya nih)
di bulan Oktober, teman terbaikku ukh Leni duluan menghadap Allah... padahal aku belum sempat menemuinya...T.T
Walimatul ursy sunduq crew yang beruntun dari mbak mita, kak bowo, dan kak ihsan (gak diduga-duga juga kak ihsan jdi sodaraku sekarang karena jadian sama mbak widku)
Ada juga acara Spirit of Life Music Concert Al Hurriyyah di Desember ini yang juga tidak disangka-sangka akan terselenggara...memang rencana Allah itu bisa saja terjadi di luar pikiran manusia...jadilah Al Hurr punya acara besar dengan seting menyambut tahun baru Islam yang tujuannya merangkul keberagaman yang ada di IPB, insyaAllah... Allah telah memberikan pertolongan kepada syiar di IPB.. semoga acara itu bukan termasuk perbuatan yang sia-sia...aamin...

Sampai akhirnya aku demisioner juga dari Al Hurriyyah di tahun ini...


4 bulan berlalu dengan cepat, mengubah status seseorang, mengubah paradigma berpikir, dan mengubah rencana menjadi realita yang harus dikerjakan..
maka tak layak seorang kader untuk bersantai-santai dan tidak mengerjakan sesuatu sedangkan waktu terus saja berputar menggerus kesempatan yang terlalaikan...kalau sudah begini satu kata yang akan muncul adalah penyesalan..jangan sampai satu kata ini terus menghinggapi kehidupan kita yang sudah semakin dekat dengan akhir...

Positif Thinking and JuST DO IT lah...
Hamasah!!!!
Selamat berkarya di tahun baru...tahun pendewasaan...

Jumat, 28 Agustus 2009

Catatan PL 4 ( end note)

Kamis, 27 Agustus 2009 hari terakhir aku ber PL ria di PT. Takasago Indonesia...

40 hari bekerja (masa??) telah dilewati...
masih ingat saat pertama kali menginjakkan kaki di Takasago tanggal 13 JULi 2009, saat itu aku bertanya2 apakah yang akan kulakukan selama 40 hari PL??? its too long time... apalagi kalo orangnya mudah bosen kaya gini...
namun...40 hari dulu sekarang sudah kulewati...
dan aku semakin merasa jika waktu itu memburu dengan berlari sprint di belakang kita...
memburu waktu-waktu luang kita, memburu saat santai kita, memburu saat kita tidur, memburu saat tak ada yang dikerjakan, dan akhirnya waktu itu pula yang akan membunuh kita.
di hari ke 41 ini, saatnya intropeksi diri, karya apa saja yang telah kukerjakan, ilmu apa saja yang telah bertambah, pengalaman apa saja yang sudah menjai guru bagiku...
semoga diri ini tak mudah untuk berpuas diri....

sekarang, saatnya kembali ke realita Bogor... (syerem..T.T)

Rabu, 12 Agustus 2009

Catatan PL 3

Curhatan Pak Kono (Asisten Pembimbing Lapang)

Jam istirahat hampir tiba, ketika aku sudah duduk manis mau membaca buku yang aku bawa dari rumah, sengaja dibawa untuk dibca pas istirahat makan siang. Karena hari ini pulang siang, jadilah aku tidak makan siang di warung dekat perusahaan, namun kata Pak Kono, warungnya lagi tutup dan Pak Kono nitip ke Pak Ripto rekannya untuk membeli makan di tempat lain. sambil menunggu giliran sholat, dan aku nungguin mita sholat dulu. Pak Kono menceritakan awal mulanya beliau bisa masuk ke perusahaan ini, tentang masa2 sekolahnya, tentang anak pertamanya yang sekarang di Kalimantan, tentang anak bungsunya yang baru masuk smp, tentang pertemuan pertamanya dengan istrinya di tempat kerja sebelum berada di perusahaan ini, dan masih banyak lagi yang diceritakan pak Kono tentang dirinya. aku yang mendengar sesekali menanggapi dan bertanya, jadilah Pak Kono semakin seru bercerita.

dari cerita PaK Kono inilah aku mendapat sebuah pelajaran lagi, tentang sebuah tanggug jawab seorang ayah kepada keluarganya. seorang laki-laki yang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. tentang obsesi seorang ayah terhadap anak-anaknya agar bisa sukses, sekolah tinggi dan mendapat pekerjaan yang layak. Sulitnya hidup sebelum bekerja di perusahaan ini membuat Pak Kono semakin gigih mendapatkan pekerjaan yang layak untuk bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.

teringat aku kepada seorang lelaki, kepala keluargaku. Bapakku. walaupun mungkin orang-orang melihat Bapak orang yang culup sukses dan kini tinggal menikmati masa tuanya karena sudah pensiun, namun di balik semua itu ada berjuta pengorbanan yang telah ditorehkan untuk keluarganya tercinta, agar anak-anaknya senang, bahagia, dan merasa berkecukupan. selama ini, mungkin sisi perjuangan ayahku ini jarang kuperhatikan. Perhatian dan obsesinya terhadap anak-anaknya juga kurang kupahami. semua salahku sepenuhnya sebagai seorang anak yang hanya mau dimengerti tanpa memikirkan perasaan orang tua. mendengar cerita Pak Kono, aku menjadi berpikir dari sudut pandang sebagai orang tua yang senantiasa memikirkan keluarganya, memikirkan masa depan anaknya. sebelumnya sebagai anak dengan sudut pandang anak, jarang sekali aku memikirkan keinginan orang tua atas masa depan anaknya ini. yang aku targetkan adalah mencapai cara untuk membahagiakan kedua orang tuaku sedangkan apa saja hal yang membahagiakan kedua orangtuaku saja aku tidak tahu. salahku juga yang belum bisa bicara dari hati ke hati... Pak Kono mengajarkanku berpikir dari sudut pandang orang tua, menjadi orang tua yang tidak berhenti berpikir tentang masa depan anaknya...

*Spesial untuk Bapakku yang pernah kukecewakan atas pilihan hidupku ini. sebenarnya aku sangat takut bila pilihan ini membuatku menjadi anak yang durhaka... tagihlah janji putrimu ini Pak,,, aku akan terus berusaha!!!

Senin, 10 Agustus 2009

KebesaranMu

Kau tempatku mengadu hati

Pemberi sgala hidup

Dunia dan seisiNya milikmu

Mencintaimu sejati

Ku manusia yang penuh dosa

Berharap ampunanMu

Lihat di langit kesempurnaan hadirMU

Kau cinta pertama dalam hidup

Allahuakbar Maha Besar

Memujamu begitu indah

Selalu Kau berikan semua

kebesaranMu Tuhan

New spirit bagi para pencari cinta sejati ^_^

Minggu, 09 Agustus 2009

Catatan PL 2

Alhamdulillah catatan 2 ini dibuat setelah hampir 4 minggu bekerja keras di Takasago ( bekerja keras? dipertanyakan nih) dan stelah 4 minggu bekerja barulah kurasakan yang namanya bekerja secara formal walaupun tidak merasakan sendiri bagaimana jadi orang kantorannya, tapi setelah pengamatan dan pendalaman barulah kutahu, ternyata jadi orang kantoran tuh lumayan monoton kerjaannya,, tapi nih menurut pandanganku aja ya, karena gak sedikit juga orang yang suka kerajaan kantoran.


Orang kantoran ada macam2:
1. PNS
kerjaan yang satu ini bisa dibilang impiannya sebagian besar masyrakat indonesia yang baru lulus kuliah, bener gak? lulus ikutan tes cpns... gak ada salahnya sih jadi PNS, justru sangat mulia sekali mengabdi kepada negara, tapi ada negatifnya juga nih, karena PNSnya di Indonesia jadi agak gimana gitu... bisa dibilang kerjaannya agak nyantai, kurang produktif di kerjaan utamanya gak tau kerjaan sampingannya yang lain... bisa dibilang kerjaanya juga dikit gak terlalu sibuk. berangkat kantor jam 7 pagi pulang jam 2 siang (jadwal pns purwokerto),, buat ibu2 pas banget nih jadi siangnya masih bisa masak buat keluarga,,, setoran lancar, kerjaan rumah pun beres. ohya setelah pensiun tetep dapet uang pensiun lho bahkan ada gaji ke 13 malah kata SBY tahun 2010 gaji PNS bakal naik 40%, mana gak seneng? ayo profesional!!!!

2. BUMN
Siapa sih yang gak pengen jadi pegawai BUMN, selain gajinya yang gede tunjangan hari tuanya pun buanyak.. tapi ya gak semua orang bisa jadi pegawai BUMN, rata2 yang udah jadi sarjana dan punya ipk gedhe, disamping itu harus melewati serangkaian tes masuk yang puanjang...
kerjaannya lumayan banyak dan haru bener2 kontribusi di kerjaannya itu, setimpal lah dengan gaji yang bakal didapat, selain itu bakal sering ngrasain jalan2 tapi arti tugas dinas dimana gitu yang dibiayain sama kantor ya sekalian jalan2, enak deh... tapi pegawai BUMN agak terforsir kerjanya. berangkat jam 7.30 atau jam 8 pagi pulang jam 4 atau 5 sore, kalau yang penegn jadi wanita karier cocok banget nih di lahan ini, pas buat yang masih single kalau menurutku karena kalau sudah berkeluarga bakal susah membagi waktunya, apalagi kalo orangnya teparan, pasti pulang2 dah capek males ini itu di rumah, besoknya pagi2 dah harus berangkat kerja lagi... tapi cocok juga buat penghasilan suami hehehe...

3. Swasta
Gak semua swasta itu bagus dan gak semua swasta itu jelek. ada tipe2 swasta yang mirip BUMN sampai ke tunjangan2nya pun menggiurkan, tapi ada juga swasta yang 'tega' sama karyawannya. mirip2 BUMN, kerja di perusahaan swasta juga lumayan terforsir alias gak nyantai, ada aja kerjaanya, apalagi kalau swasta yang punya asing, pasti etos kerjanya pun disesuaikan dengan negara asalnya,,, fyuh... cukup menantang tapi gimana gitu..(keliatan gak suka hehe).

4. Entrepreneur
Pekerjaan paling bebas semau gue, mau berangkat jam berapa, pulang jam berapa sampai nentuin sendiri mau penghasilan berapa sebulan. dibutuhkan orang2 yang benar2 kreatif, tidak manja, mandiri, dan TANGGUKH....(kya..). tantangannya banyak dan jalannya terjal (penuh onak dan duri gitu),tapi kalo sudah di puncak kejayaan akan merasakan manisnya pengorbanan dan perjuangan, akademik pas kuliah gak begitu pengaruh, yang penting punya nyali besar dan suka bisnis juga senang menjalin kerja sama dengan berbagai pihak... tapi sayangnya di Indonesia jadi enterpreneur masih diremehkan kredibilitasnya, baru kalo orang itu dah sukses aja dielu2kan, justru inilah tantangannya...MAU?
eits jangan salah entreperneur juga punya kantor sendiri lho jadi suka2 dia mau di rumah, ruang makan, atau di kamar aja kantornya...

Masa depan? dimanakah akan kusinggah??? atau mungkin aku sudah tiada sebelum semua itu...
Manusia berencana, Allahlah yang menentukan....
maka tidak ada salahnya kalau kita merencanakan hal yang terindah dalam hidup kita... apapun profesi kita nanti yang penting setiap langkah senantiasa diiringi oleh keberkahanNya...

Senin, 03 Agustus 2009

Menyesal itu...

Mungkin diri ini tidak setanggUkh yang kuharapkan,,,
Masa lalu datang mengungkit kenyataan yang telah kubangun dengan optimisme yang kuat
Mmenghempas cita-citaku menjadikannya sangat kecil...
Kenapa?
Atau karena menyesal?
Menyesal akan sebuah keputusan di masa lalu?

Apakah ini godaan dari makhlukMu yang terlaknat Ya Rabb?
Atau salah satu bentuk ujian dari Mu?
Ketika menyesal merasuk, rasa bersalah mulai menyergap, memanggil ingatan keegoisan seorang yang plin plan...

Tapi bukannya keputusan itu sesuai dngan kehendakMu ya Rabb,,,
Ataukah itu godaan dari syetan yang menyelimuti hatiku yang egois??
dan sekarang aku hanya bisa menghibur hatiku,,,
Memberi pengertian kepada orang-orang yang kecewa atas keputusanku, dan mencoba berpikir positif, tapi akankah aku akan kuat?

syahidah tanggUkh pasti kuat... ya gak???
sebenarnya kata tanggUkh diperoleh untuk menguatkan diri ini yang rapuh...


(Tulisan ini ditulis hampir 6 bulan yang lalu...untuk dijadikan pelajaran hidup kalau tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini, setiap daun kering yang jatuh ke tanah sekalipun telah tercatat di Lauh Mahfudz sana, penyesalan hanyalah sementara, selanjutnya adalah kerja produktif menyongsong masa depan yang lebih baik)

Sabtu, 25 Juli 2009

Kisah Hidup Umar ibn Khattab


Buku yang satu ini rencananya akan dibeli,,,tempat pembelian udah ketemu di purwokerto, kemaren gak sengaja liat. tinggal penantian waktu pengumpulan rupiah demi rupiah...kapankah terkumpul? hixhix...SEGERA!!! insyaAllah, pake duit jatah bulan depan juga bisa, atau pake duit danusan yang dibawa dari bogor? hehehe...

Penulis: Dr. Musthafa Murad
ISBN:978-979-024
Ukuran: 15 x 23 cm
Halaman: 224 hal HVS
Terbit: Mei 2009

Sinopsisnya:

Pernahkah Anda mendengar seorang kaisar agung—sang penakluk dua imperium besar, Romawi dan Persia—yang tidak memiliki seorang ajudan pun. Rakyat kerap melihat ia tengah memanggul sekarung tepung dan gandum, sekantong minyak dan kurma, untuk ia bagi-bagikan ke rumah janda-janda dan anak-anak yatim. Sendirian! Itulah Khalifah Umar—tokoh pemberani tapi penuh perhitungan dan suka bermusyawarah. Dialah hawâri Rasul terdekat, orang tepercaya sekaligus penasihat utamanya. Dialah sahabat paling cemerlang, sang inspirator umat Islam. Dialah kaisar agung tetapi hidupnya lebih sederhana daripada seorang sahaya: makanannya roti juwawut atau kurma, minumnya air putih, ranjangnya alas tikar yang sudah lusuh. Pakaiannya penuh jahitan karena banyak robek. Al-Fârûq—sang pembeda. Demikian julukan yang diberikan Rasulullah untuk Umar. Umar sangat menyukai dan kerap memakai julukan ini. Dijuluki demikian karena Umar dapat membedakan yang haq dan yang bathil, yang baik dan yang buruk.
Rasulullah berkata, “Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar. Dialah mampu membedakan yang hak dan yang batil,” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim).
Al-Fârûq juga diartikan sebagai penjaga Rasulullah dan pencerai-berai barisan kaum kafir, musuh yang senantiasa membangkang dan melawan dakwah Islam. Saat Nabi berdakwah sembunyi-sembunyi, Umar bertanya, “Ya Rasulullah, bukankah hidup dan mati kita dalam kebenaran?” “Ya!” jawab Nabi. “Jika demikian, mengapa kita diam-diam mendakwahkan ajaran kita? Demi Dzat yang mengutusmu atas nama kebenaran, saatnya kita keluar!” Setelah itu, Nabi keluar bersama dua barisan sahabat, masing-masing dipimpin Umar dan Hamzah. Ketika mereka memasuki Ka‘bah, tak satu pun orang Quraisy berani mengganggu mereka.

Kamis, 23 Juli 2009

CATATAN PL I


Rabu 22 juli 2009

Hari ini tepat 8 hari kerja full dalam rangka PL. cukup melelahkan , jadi bisa merasakan bagaimana capeknya orang yang telah bekerja. Seharian di kantor pulang sore dalam keadaan capek, belum kalo malamnya harus mengerjakan tugas dari perusahaan, jadilah lembur di rumah, besok pagi harus berangkat lagi ngejar setoran (kalo yang bener-bener udah kerja lho)…

DUNIA ABU-ABU (UNTUNG BUKAN BIRU)

Kisah abu-abu ini sebenarnya ada di sekitar kita sebagai mahasiswa, meskipun hitam dan putih masih sangat kental dan terasa. Mungkin bagi yang peka lingkungan, hal ini akan selalu dirasakan dalam kehidupan. Keluar sedikit saja dari dunia kampus, maka aura bu-abu akan smakin kuat…

Abu-abu disini maksudnya antara yang hitam dan putih jadi tersamarkan,yang hitam dianggap putih yang putih dianggap hitam. Meskipun perbedaannya terlihat jeas, namu ketika berada di area abu-abu ini,kita yang tadinya putih bisa menjadi abu-abu bahkan hitam, yang hitam bisa semakin hitam…kok jadi mbulet gini ya…

Intinya di dunia sana sebenarnya banyak hal yang samar yang harus diluruskan, yang hitam haruslah tetap hitam dan yang putih haruslah menjadi tetap putih, tidak dicampur adukkan. Meskipun sungguh sangat berat bila harus merubah sistem yang ada, namun sebagai da’i itulah tugas utama kita. Berat ya, jadi da’i.

Apalagi nanti di dunia kerja pasca kampus, contohnya di tempat PLku ini, meskipun belum kulihat warna abu-abu disini dan terlihat so far so good (semoga dalam realitanya sama dengan yang kulihat), namun di dunia kerja pastilah sangat terasa abu-abu itu, entah di tempat yang mana. Sering kita mendengar mungkin tentang idealism mahasiswa yang luntur di dunia pasca kampus, dimana abu-abu telah mendominasi putihnya kehidupan sebelumnya. Na’dzubillahimindzalik… karena pernyataan ini sering kudengar dari orang-orang yang telah berpengalaman. Bahkan katanya yang tadinya “yang jujur yang mujur, sekarang berubah menjadi yang jujur yang ancur” Fiuh…

Sedih juga bila membayangkan seperti itu. Termasuk juga akhwat nih, yang mungkin jilbabnya tidak lagi sepanjang dulu pas masih ngampus,,,(berdasarkan pengamatan pribadi lho), memang tergantung tempat kerjanya juga, kalo jadi guru ya masih bisa lah menjaga eksitensinya, namun yang kuperhatikan juga akhwat yang bekerja di perusahaan bergengsi dimana linkungannya mungkin sangat jauh dari kehidupan islami, secara perlahan-lahan mungkin juga akan terpengaruhi… (takut juga kalo membayangkan hal itu).

Tidak itu saja, mungkin nantinya akan ada uang-uang yang bertebaran tidak jelas asal-usulnya yang ditawarkan kepada kita, kalo kondisinya kepepet anak sakit, bayar cicilan rumah, masihkah kita istiqomah menolak semua itu? Atau bahkan malah berpikir kalo yah sekali-kali gak papa lah… hmmm

ISTIQOMAH

Sebenarnya penawar dari semua kondisi di atas adalah pribadi yang istiqomah di jalan yang benar di jalan berwarna putih. Istiqomah dengan idealisnya sewaktu jadi mahasiswa dulu, istiqomah tetap berpegang teguh dengan prinsip hidup islami. Dan ternyata istiqomah itu juga sangat sulit kawan…

Hanya yang benar-benar berkomitmen (ilthizam) yang bisa istiqomah. Mau?

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah antara lain:

  • Konsisten dalam memegang teguh aqidah tauhid
  • Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan
  • Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt.
  • Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

Allah swt menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang istiqomah.

“Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Ahqaf:13-14).

Semoga kita bisa istiqamah dalam segala hal. Amin.

Senin, 13 Juli 2009

13 Juli 2009

13 Juli 2009 adalah hari kelahiran blog ini. Syahidah tanggUkh sebuah motivasi yang bisa membangkitkan semangat dan ghirohku untuk terus berkarya demi menjemput syahidku menuju Rabb yang sangat kucintai...
semoga bisa benar-benar menjadi tanggUkh...